Disebut Mirip Ratu Elizabeth II, Ini Potret Putri Charlotte yang Ultah ke-6


JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli bahuri mengatakan, pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei, seyogianya bukan hanya sekadar mengenang jasa pahlawan pendidikan di masa lalu.

Namun, juga menerapkan nilai-nilai perjuangan mereka dalam tekad dan upaya kuat mencabut benih-benih kebodohan yang ditanamkan penjajah pada ladang pemikiran bangsa Indonesia.

“Kita semua tentunya sependapat bahwasanya sejarah Ki Hadjar Dewantara telah memberikan banyak tauladan akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan dan kemajuan bangsa ini,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (5/2/2021).

Baca juga: Menteri Nadiem Ingin Pikiran Ki Hajar Dewantara Bukan Cuma Slogan

Menurutnya, tak ada hukuman yang lebih menyedihkan dari terpenjara kebodohan. Kebodohan jelas akar atau jurang kemiskinan dan kemaksiatan. Hanya dengan pendidikanlah, bangsa ini dapat terlepas dari beragam belenggu kemaksiatan, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah menggurita direpublik ini.

KPK sudah tentu menilai pendidikan sangat penting karena menjadi urat nadi dan elemen vital dalam upaya membangun karakter serta integritas bangsa. Tentunya melalui pendidikan yang berkualitas yang menanamkan nilai-nilai antikorupsi didalamnya.

“Pendidikan menjadi begitu amat penting, mengingat pendidikan sebagai satu upaya mewujudkan tujuan negara mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan bangsa yang cerdas maka akan membawa kesejahteraan umum bagi semua anak bangsa,” ujarnya.

Bahkan, jauh lebih dari itu, pendidikan adalah salah satu senjata yang paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia (Education is the most powerful weapon which you can use to change the world)

Baca juga: Unggah Foto Sekolah Online di Hardiknas, Jokowi: Jangan Pernah Lunglai

Karena itulah, KPK memasukkan pendidikan sebagai salah satu “national interest” dalam road map 2011-2023 dan bukan hanya itu, KPK juga menempatkan pendidikan sebagai strategi pertama dari 3 strategi pemberantasan korupsi lainnya, yang menjadi core bussiness KPK.

Firli menammbahkan, dengan menggunakan jejaring pendidikan formal maupun non formal mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga Peguruan Tinggi, KPK telah memasukan unsur dan nilai-nilai pendidikan anti korupsi kepada masyarakat, untuk membentuk dan menjaga karakter serta integritas setiap anak bangsa agar lepas, tidak terpengaruh laten korupsi yang telah berurat akar direpublik ini.

“Tidak dapat dipungkiri, nilai-nilai perjuangan yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara bersama pahlawan pendididkan lainnya, semuanya benar. Melalui pendidikan, kita tentu dapat merekuh kehidupan dan masa depan yang lebih baik,” katanya.

Ia pun mengingatkan, bahwa masa depan bangsa ini tidak ditentukan saat dia terlahir, namun dengan pendidikan serta semangat belajar, berjuang, bekerja keras, Insya Allah masa depan negeri ini akan semakin baik.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional, mari tanamkan selalu nilai-nilai anti korupsi dalam setiap pendidikan di republik ini, agar cita-cita merdeka dari laten korupsi, dapat segera raih dan wujudkan di bumi pertiwi,” tuturnya.

(Ari)